
Assalamu’alikum Wr.wb….
Pada suatu malam yang indah, terdapat pasangan suami istri yang sedang menikmati indahnya bulan purnama di teras rumah mereka.
Suami : Dinda…alangkah indah parasmu pada malam hari ini, sampai bulan purnama pun tenggelam oleh kecantikan wajahmu.
Istri : hee terima kasih kakandaku sayang, aku semakin sayang sama kakanda.
Suami : Aku jga sayang sama kamu, dinda… (suasana sunyi seketika dan istri pun menggelayut dalam pelukan suami). Dinda…bleh kah aku bercerita dan aku harap dinda jangan marah.
Istri : silahkan kakanda, tak kan aku marahi orang yang paling aku cintai.
Suami : Akhir2 ini hatiku selalu dilanda kebingungan, hati yang sejak dulu selalu ditumbuhi oleh cintamu, sekarang terasa ada tanaman lain yang tumbuh. Adinda…aku jatuh cinta lagi,blehkah aku berpoligami?
Istri : Hmm…boleh kakanda, tapi aku meminta tiga permintaan yang menurutku tidak memberatkan Kakanda. (sambil tersenyum memandang mata sang suami)
Suami : (Senang karena merasa tujuannya mendapat lampu hijau)Terima kasih Dinda, Dinda memang yang paling mengerti aku….apa syarat itu?
Istri : Syarat yang pertama…Tanaman tersebut haruslah lebih cantik daripada aku. (masih tersenyum pada sang suami)
Suami : (Suami membalas senyuman tersebut karena menurut Sang suami kecantikan adalah relatif)
Istri : Syarat yang kedua….Perempuan tersebut haruslah lebih kaya daripada aku. (masih mempersembahkan senyuman manisnya pada suami tercinta).
Suami : hmmm…(suami mulai berpikir akan tetapi pikirannya kalah dengan hasratnya untuk menikah lagi) insyaAllah Dinda….lalu apa syarat yang ketiga?
Istri : Syarat yang terakhir….(berhenti mengeluarkan kata-kata)
Suami : Apa dinda InsyaAllah aku akan memenuhi permintaanmu.
Istri : (masih menuangkan senyumannya yang hangat) Syarat yang terakhir adalah “LANGKAHI DULU MAYAT KU”. Kakanda boleh menikah lagi setelah Malaikat Izrail mengajakku pergi bersamanya.
Suami : Maafkan aku...Dinda, aku takkan mengucap kebodohanitu lagi….dan dinda juga harus janji jangan mengucapkan kata-kata mengerikan tersebut karena aku sangat sayang dengan Dinda dan belum siap untuk kehilangan Dinda….Aku sayang Dinda…(Sambil mengecup kening Sang Istri)
Sekian…
Afwan apabila ada kesalahan dalam berkata-kata sampai menyinggung perasaan, ini hanyalah cerita iseng dari penulis. Untuk itu penulis memohon maav yang sebesar-besarnya
WAsssalamu’alaikum Wr.Wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar